Kota di China ini Jadikan Sabung Ayam Sebagai Daya Tarik Wisata
A
A
A
TURPAN - Sebagai daya tarik wisata, salah satu kota di Tiongkok, Turpan, berencana menjadikan sabung ayam sebagai kegiatan yang legal. Turpan juga akan membentuk asosiasi sabung ayam di akhir tahun ini.
Dilansir dari Daily Mail, kabarnya, keberadaan sejarah sejak 280 tahun itu, membuat Turpan menjadikan kegiatan tersebut sebagai daya tarik wisata. Tak hanya itu, Turpan juga akan menjadi tuan ruamah bagi turnamen sabung ayam.
Kegiatan tersebut didukung oleh 100 ribu warga atau 1/6 dari populasi kota Turpan yang bergerak di sabung ayam.
Pejabat kota Turpan, Perhat Kadir mengungkapkan, bahwa kegiatan sabung ayam di Turpan sama seperti kegiatan adu banteng dengan matador di Spanyol. Cara ini pun dipercaya bisa membantu menarik wisatawan ke kota Turpan.
"Seperti Spanyol yang terkenal dengan adu banteng, kami berharap sabung ayam dapat menjadi ciri khas Turpan," papar Kadir.
Namun, kegiatan ini ditentang oleh organisasi amal di Inggris dan Wales yang bergerak dalam kesejahteraan hewan, RSPCA. RSPCA menilai, ini merupakan salah satu kegiatan yang menyakiti hewan.
"Tradisi sabung ayam mungkin telah berlangsung lama di di Tiongkok, tapi itu tidak membuat ‘olahraga’ yang sangat kejam ini diterima," kata Leanne Plumtree dari RSPCA.
Menurutnya, sabung ayam bisa menyebabkan hilangnya nyawa setelah sekarat dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, organisasi ini akan terus mengajak turis untuk tidak mendukung kegiatan sabung ayam dan kegiatan yang menyiksa hewan.
Dilansir dari Daily Mail, kabarnya, keberadaan sejarah sejak 280 tahun itu, membuat Turpan menjadikan kegiatan tersebut sebagai daya tarik wisata. Tak hanya itu, Turpan juga akan menjadi tuan ruamah bagi turnamen sabung ayam.
Kegiatan tersebut didukung oleh 100 ribu warga atau 1/6 dari populasi kota Turpan yang bergerak di sabung ayam.
Pejabat kota Turpan, Perhat Kadir mengungkapkan, bahwa kegiatan sabung ayam di Turpan sama seperti kegiatan adu banteng dengan matador di Spanyol. Cara ini pun dipercaya bisa membantu menarik wisatawan ke kota Turpan.
"Seperti Spanyol yang terkenal dengan adu banteng, kami berharap sabung ayam dapat menjadi ciri khas Turpan," papar Kadir.
Namun, kegiatan ini ditentang oleh organisasi amal di Inggris dan Wales yang bergerak dalam kesejahteraan hewan, RSPCA. RSPCA menilai, ini merupakan salah satu kegiatan yang menyakiti hewan.
"Tradisi sabung ayam mungkin telah berlangsung lama di di Tiongkok, tapi itu tidak membuat ‘olahraga’ yang sangat kejam ini diterima," kata Leanne Plumtree dari RSPCA.
Menurutnya, sabung ayam bisa menyebabkan hilangnya nyawa setelah sekarat dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, organisasi ini akan terus mengajak turis untuk tidak mendukung kegiatan sabung ayam dan kegiatan yang menyiksa hewan.
(sbn)